Masjid 99 Kubah Makassar: Menyatu dalam Keindahan Spiritual dan Arsitektur


Bagi umat Muslim, Sholat Jumat adalah momen istimewa yang tidak hanya menjadi kewajiban, tetapi juga kesempatan untuk memperkuat ikatan sosial dan spiritual. Di Makassar, ibadah Jumat memiliki pengalaman tersendiri ketika dilaksanakan di Masjid 99 Kubah, salah satu ikon religi dan arsitektur yang memukau di Sulawesi Selatan. Masjid megah ini tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga simbol harmoni antara keagungan desain Islami dan kearifan lokal. Mari kita telusuri pengalaman Sholat Jumat di masjid yang memancarkan ketenangan ini.  

Desain masjid ini memadukan gaya arsitektur Timur Tengah dengan sentuhan khas Makassar. Dinding marmer putih yang bersih, menara kembar setinggi 66 meter, dan halaman luas yang dipenuhi tanaman tropis menciptakan atmosfer damai. Interiornya tak kalah memesona: lampu gantung kristal, karpet merah marun yang lembut, serta kaligrafi emas yang menghiasi langit-langit. Semua elemen ini menyatu, mengajak jamaah untuk khusyuk dalam ibadah.  

Sebelum azan Jumat berkumandang, masjid ini sudah ramai dipadati jamaah dari berbagai penjuru kota. Ada yang datang dari lingkungan sekitar, ada pula yang sengaja melintasi kota untuk merasakan kemegahan Sholat Jumat di sini. Suara gemuruh lantunan Al-Quran dari pengeras masjid mengisi udara, seolah menyiapkan hati para jamaah sebelum ibadah dimulai.  

Saat khatib naik mimbar untuk menyampaikan khutbah, ribuan jamaah terdiam khidmat. Khutbah Jumat di Masjid 99 Kubah sering kali menyentuh tema aktual, seperti pentingnya persatuan umat, kepedulian sosial, atau refleksi nilai-nilai Islam dalam kehidupan modern. Dengan suara lantang dan penuh hikmah, sang khatib menyampaikan pesan yang menggerakkan hati, diiringi terjemahan dalam bahasa Indonesia untuk memastikan semua jamaah memahami maknanya.  

Usai khutbah, ribuan jamaah bersaf rapi mengikuti gerakan imam. Sensasi berdiri bersebelahan dengan sesama Muslim dari beragam latar belakang—mulai dari pejabat, pedagang, hingga mahasiswa—menghadirkan rasa persaudaraan yang kuat. Gemuruh suara "Aamiin" yang serempak menggema di bawah kubah-kubah masjid menjadi momen yang sulit dilupakan.  

Setelah Sholat Jumat, banyak jamaah yang tak langsung pulang. Mereka memanfaatkan waktu untuk berzikir, membaca Al-Quran di sudut-sudut masjid, atau sekadar menikmati keteduhan di pelataran. Beberapa keluarga memilih berfoto di depan taman yang asri atau menikmati hidangan khas Makassar di warung sekitar kompleks masjid.  

Kompleks Al Markaz Al Islami sendiri adalah  
Bagi wisatawan, Masjid 99 Kubah adalah destinasi wajib di Makassar. Arsitekturnya yang instagramable menarik fotografer dan pecinta seni. Namun, lebih dari itu, masjid ini menjadi bukti bahwa keindahan fisik dan nilai spiritual bisa berpadu sempurna. Pengunjung non-Muslim juga diperbolehkan masuk (di luar waktu sholat) untuk melihat kemegahan bangunan, asalkan mengenakan pakaian sopan dan menjaga sikap.  

Sholat Jumat di Masjid 99 Kubah bukan sekadar memenuhi kewajiban agama. Ini adalah pengalaman holistik: menyentuh hati melalui khutbah yang menyadarkan, memanjakan mata dengan desain arsitektur yang memukau, dan mempererat tali silaturahmi dengan sesama jamaah. Di tengah hiruk-pikuk kota Makassar, masjid ini menjadi oase ketenangan yang mengingatkan kita pada kebesaran Sang Pencipta.  

Bagi yang belum pernah berkunjung, jadikan Masjid 99 Kubah sebagai salah satu destinasi Jumat Anda. Di sini, Anda tidak hanya akan menemukan kubah-kubah yang indah, tetapi juga kedamaian yang menyentuh jiwa.

Posting Komentar

0 Komentar